UAS JARKOM (TEORI)
Nama :
Untung Ulumudin
NIM : SIA201031
Dosen :
Nahar Mardiyantoro, M.Kom
1.
Jaringan WLAN dapat bekerja dalam dua mode
I.
Mode Ad-Hoc
Mode ad-hoc sering disebut sebagai jaringan peer to peer
atau disebut juga jaringan point to point. Mode ad-hoc memungkinkan hubungan
antar komputer pada jaringan WLAN tanpa melalui suatu access point. Tidak
seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan point to point hanya berlangsung
antara dua komputer, jaringan point to point pada jaringan WLAN dapat dilakukan
oleh tiga komputer secara bersama. Semua komputer dapat berhubungan secara
langsung dan menggunakan sumber daya yang ada secara bersama. Pada jaringan
point to point, masing-masing komputer cukup dipasang kartu WLAN dan tidak
diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya dimungkinkan terjadinya
hubungan antar komputer dalam kelompokjaringan tersebut dan tidak dapat untuk
mengakses jaringan lain kecuali salah satu komputer difungsikan sebagai bridge.
Jikajumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada komputer lain yang ingin masuk
pada jaringan ini, maka biasanya tidak akan berhasil sampai salah satu dari
komputer yang ada memutuskan hubungan dengan jaringan. Intinya, pada jaringan
point to point WLAN hanya diijinkan untuk hubungan antar tiga komputer.
II.
Mode Infrastuktur
Jaringan WLAN yang bekerja pada mode ad-hoc hanya dibatasi
untuk hubungan antar tiga komputer. Untuk menghubungkan banyak komputer,
jaringan WLAN harus dijalankan menggunakan mode infrastruktur. Untuk menyusun
jaringan WLAN yang bekerja pada mode infrastruktur diperlukan peralatan
tambahan berupa wireless access point (WAP) atau disebut secara singkat dengan
access point. Access point berlaku seperti hub atau switch pada jaringan
kabel, sehingga access point akan menjadi pusat darijaringanWLAN.
2.
POE (Power Over Ethernet)
Power Over Ethernet POE (Power Over
Ethernet) mengacu pada infrastruktur kabel yang ada tanpa perubahan apapun
dalam kasus terminal berbasis IP dapat mengirimkan sinyal data pada saat yang
sama, tetapi juga untuk memberikan catu daya DC peralatan
sepertiteknologi.teknologi POE saat menggunakan kabel Ethernet biasa untuk
mengirimkan sinyal Ethernet dan daya DC, integrasi daya dan data pada sistem
kabel yang sama dalam memastikan keselamatan yang ada terstruktur kabel sambil
menjamin operasi normal dari jaringan yang ada. POE bisa menyimpan banyak
sumber daya, dengan standar 802.3af IEEE untuk mendirikan sejumlah besar
aplikasi dengan cepat muncul, termasuk titik akses Bluetooth, printer jaringan,
telepon IP, kamera web, jembatan nirkabel, akses pembaca kartu kendalidan
sistem pemantauan.
Ini membawa kita inspirasi yang
besar, jika standar tambahan yang diusulkan, kabel sistem yang terintegrasi
yang membawa sinyal akan lebih beragam, proses mempromosikan jaringan akan
membuat sistem kabel terintegrasi dengan namanya.
3. Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun
setelah pemasangan jaringan berbasis luas atau wireles
a. Jarak dan ganguan cuaca yang akan menggangu frekuensi 2,4
Mhz menjadi lemah, yang harusnya mendapatkan signal 80–95 %. contoh Wan yang
akan kita ambil adalah system RT/RW net,dimana system ini sudah berkembang di
beberapa kawasan di Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat dan mengamankan
perangkat– perangkat Wan ( wide area network).
b. Tegangan Listrik Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan
apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun
atau mati mendadak dari sumber PLN. Haltersebut sangat mempengaruhi dikarenakan
semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang
kita gunakan tidak baik atau tidak stabil,dapat menyebabkan peralatan yang kita
gunakan mudah rusak. Perangkat wirelessyang kita gunakan sering mati mendadak
karena sumber listrik mati dapatmenyebabkan perangkat WireLess yang kita
gunakan akan cepat rusak. Sehinga akanmempengaruhi jaringan apabila terjadi
kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server.
c.
Mati atau tidak berfungsinya
komponen pada perangkat wirelessMati atau tidak berfungsinya komponen pendukung
perangkat WireLess disebabkanoleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi
dikarenakan factor alam dan petir disaat cuaca hujan dan angin kencang yang
menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya
perawatan yang berkala.
d. Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software
yang ada di Server atauPC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak
jalannya aplikasi di wireless, konflik IP ( Internet Protocol ),tidak jalannya
proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software
lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasaistandart server dan client.
4. Karena dengan Wireless Distribution
System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa
access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan
untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional. Keuntungan yang bisa
kelihatan dari WirelessDistribution Systemdibanding solusi lainnya adalah bahwa
dengan Wireless Distribution System,header MAC address dari paket traffic tidak
berubah antar link access point. tidak seperti pada proses encapsulation
misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MACaddress pada
hop berikutnya .
Perbedanan antara WDS Mode Bridge dengan Mode Repeater yaitu
kalo Bridge mode Untuk aplikasi bridge mode, wireless LAN biasanya
digunakan untuk menghubungkan antar-LAN (LAN to LAN) yang saling terpisah
karena jarak antar gedung tidak terlalu jauh (ratusan meter) maka wireless LAN
dapat sebagai alternative solusi. Konfigurasi jaringan tersebut dilakukan
dengan memakai 2 AP, satu sebagai AP dan pasangannya dilakukan sebagai AP
clien.
Cara setting sebagai model bridge mode adalah :
a. Pilih AP sebagai fungsi bridge
b. Dua AP yang digunakan sebagai bridge dimaksud harus
dikonfigurasi dengan SSID dan channel
frekuensi yang sama
c. Sedangkan untuk WDS mode repater WDS
dapat di bangun dalam beberapa konfigurasi, point-to-point;
point-to-multipoint; dan WDS repeater.
5. Hubungan antara kekuatan daya dari AP yang di
terima atai di pancarkan dengan polarisasi yaitu kita harus memperhatikan
posoisi ruangan dan kondisi banguna yang akan kita pasang seperti apa. Hal ini
untuk mempermudah pemasangan AP dengan antena pemacar sehingga sinyal yang di
hasilakan akan tersebar luas secara merata. Karena dengan penepatan yang baik
maka hasil pacaran dan yang di terima juga akan maksimal.